Sabtu, 29 Maret 2008

PREVIEW

<-->

Beberapa orang beruntung menemukan anugerah melalui mimpi. Seperti Newton yang menemukan gaya gravitasi saat tertidur kemudian terbangun oleh jatuhnya buat apel. Atau pengarang komik Flash Gordon yang mendapatkan inspirasi perjalanan manusia ke bulan melalui mimpinya sebelum benar-benar diwujudkan Neil Armstrong.

Tapi Audine belum seberuntung itu, teror dan ketakutan saling menguatkan dan mengaitkan satu sama lain akibat alam mimpinya. Dalam semalam, Audine bisa bangun empat kali, hanya dalam satu mimpi. Mimpi baginya adalah bunga tidur yang berduri. Durinya selalu membuat jiwa Audine berdarah setiap bangun.

...
<-->

...

“Lo tau, rasanya ditinggal mati orang-orang yang lo sayangi?”

Si kapster terdiam.

“Dan lo tau gak, gimana rasanya kalo orang yang lo sayangin itu meninggal dengan cara dibunuh sama orang yang kemudian bunuh diri?”

Si kapster mulai menggigil melihat aura wajah Raeli yang tampak tidak sedap.

“Kalo lo pernah ngalamin yang gue alamin, lo bakal berharap kalo surga dan neraka itu benar-benar ada!

...

<-->

...

Mungkin beberapa orang akan mati di jalan layang itu.

Entah dari mana datangnya bisikan itu, membuat Raeli bergidik ketika mencermati para pekerja bangunan.

Mungkin salah satunya adalah aku!

Raeli mulai berkeringat dingin.

Mereka sedang merancang alat pengantar kematianku!! Bagaimana kalo ternyata salah satu beton yang sedang mereka bangun suatu saat nanti akan menimpa kepalaku sampai remuk sebadan-badan?


Tidak ada komentar: