Selasa, 13 Januari 2009

Bintang Bunting Review

Terkejut dan terpana!

Itu reaksi gue kalo nemuin reviu buku sendiri di blog orang.
Apalagi kalo niat awalnya cuma mau blogging biasa aja; pengen baca yang seru-seru.
What a delightful surprise!
Makasih ya, yang udah rela ngebagi waktunya buat baca dan ngasih komentar... aaah... terharu :)



BOOK EXPERIENCE : BINTANG BUNTING

Taken from http://farisol.wordpress.com/2008/10/30/book-experience-bintang-bunting



Valiant Budi adalah seorang penulis muda yang cukup menjanjikan. Ini dibuktikan dengan karya pertamanya yang langsung mampu menembus nominasi Khatulistiwa Award 2007. “Bintang Bunting” adalah karya keduanya. Impresi awal saya mengatakan bahwa ini adalah sebuah buku yang unik. Sebuah dugaan yang kemudian memang terbukti benar setelah membaca bukunya.


Keunikan buku ini terlihat mulai dari pemilihan judul yang, diakui oleh penulisnya, memang terdengat ear-catching. Keunikan lainnya adalah tema dan plot cerita yang diusung. Cerita dalam buku ini bermuara pada fenomena yang dianggap hal yang biasa oleh manusia pada umumnya yakni mimpi. Hal biasa itu menjadi sesuatu yang luar biasa ketika mimpi itu tak bisa dibedakan dengan kenyataan. Fenomena itu menimpa Audine, seorang ibu muda yang memiliki kecenderungan untuk mengalami pingsan tiba-tiba dan kejadian – kejadian yang aneh berkaitan dengan mimpinya. Dia hampir tak bisa membedakan apakah suatu kejadian yang dialaminya beberapa saat lalu benar-benar terjadi ataukah sebuah mimpi belaka. Tentunya ini sangat mengganggu Audine.


Mada, seorang yang mengaku memiliki bakat indra keenam, kemudian membantu Audine dalam menghadapi masalahnya. Atas saran Mada pula lah, Audine menerapkan cara yang unik untuk membantunya membedakan mimpi dan kenyataan. Caranya adalah dengan menggunakan gambar bintang yang harus selalu digambar ketika Audine mulai menunjukkan tanda-tanda tak sadarkan diri.


Tak diduga, ternyata cara itu menuntun Audine menemukan kenyataan yang sangat menyakitkan. Gambar bintang itulah yang menjadi kunci terkuaknya pengkhianatan dan konspirasi habis-habisan oleh orang-orang dekat yang paling dipercayainya. Bagai trik permainan kartu yang ditunjukkan oleh orang Arab kepada Audine, konspirasi itu disusun sedemikian telitinya sehingga mampu meyakinkan Audine. Mereka memanfaatkan kelainan pada diri Audine yang memang sering pingsan tiba-tiba. Begitu menyadari kenyataan itu, Audine pun melancarkan serangan balasan untuk para pengkhianat itu.


Sebenarnya, buku ini secara parallel juga menceritakan Raeli, sahabat Audine yang mengalami sindrom kejiwaan yang membuatnya terobsesi pada kebersihan dan keteraturan serta ketakutan berlebihan akan kematian. Meski menghadapi terror kejiwaan, Raeli adalah sahabat Audine yang sangat dipercayai dan sering menjadi tempat berbagi rasa. Hubungan yang diawali dengan seringnya Audine mengunjungi salon Raeli berubah menjadi persahabatan yang erat. Meski secara tak langsung, keterikatan dengan Audine itu pulalah yang akhirnya membuat Raeli kemudian berani menghadapi ketakutan terbesarnya pada kematian.


Sebagai sebuah cerita, “Bintang Bunting” menawarkan sebuah jalan cerita yang kuat. Penulisnya juga sukses membangun jalinan teka-teki yang cukup rumit dan sulit tertebak. Pembaca seakan dituntun pelan-pelan pada kenyataan sebenarnya. Menurut saya, itulah kekuatan utama dari buku ini. Ditambah dengan gaya bahasa yang ‘gaul’ dan ringan, cerita ini semakin mudah untuk dinikmati oleh para pembacanya. Hanya agak disayangkan pengungkapan semua fakta dan dalang yang bagi saya agak terburu-buru. Mungkin jika sang penulis sedikit mau menahan kenyataan itu, pembaca mungkin agak lebih merasakan ketegangannya hingga klimaks.


Hal yang sedikit aneh menurut saya adalah cerita Raeli yang mendapatkan porsi cukup besar, meski saya duga, ‘hanya’ sebuah peran pembantu. Cerita itupun tak terlalu berkaitan atau mempengaruhi jalan utama cerita yakni seputar Audine. Mungkin sang penulis ingin lebih menandaskan pesan moral dalam cerita ini yakni keberanian dalam menghadapi ketakutan akibat ilusi pikiran sendiri.


Di sela-sela beberapa bab, terselip juga beberapa ornamen cerita singkat tentang sebuah peristiwa kriminal. Terus terang cukup membingungkan untuk menebak maksud penulis dengan menaruh ornament-ornamen itu karena tak semuanya berkaitan dengan jalan cerita. Baru di akhir cerita, kita bisa sedikit meraba-raba maksud sang penulis, walau bagi saya tetap saja terasa aneh.

Bagaimanapun juga, ini adalah sebuah buku unik yang aneh. Justru karena keunikannya itu pulalah buku ini menjadi menarik untuk disimak. Jangan-jangan nama Valiant Budi kembali terseret dalam nominasi Khatulistiwa Award tahun ini gara-gara sang “Bintang Bunting”.


Category:Books
Genre: Other
Author:Valiant Budi
Kalo kita baca buku atau novel,,walaupun
kita baru membaca setengah ceritanya,,
biasanya kita udh bisa nebak akhir jalan ceritanya..
Tapi tidak dengan bintang bunting,,
Sumpah gw ga kepikiran kalo akhir cerita
dari Bintang Bunting akan seperti itu..
Gw sama sekali ga bisa nebak akhir ceritanya
(apa krn gw yg bego ya??? heu)
Pokoknya bwt penggemar novel,,harus baca novel ini
coz menurut gw bintang bunting merupakan
salah satu novel yang isi ceritanya ga pasaran..

Salut dech bwt Buhpy atas bukunya yg cerdas ini...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Mas Valiant/Budi/??? yang baek,

Senang bgt bisa mengenal penulis yang bagus seperti mas ini. Terima kasih juga udah maen dan membawa serta "review" atau lebih tepatnya, "pengalaman membaca" yang pernah saya tulis.
Buat pembaca awam yang susah menulis bagus kayak saya ini, karya mas jelas terlihat mengkilap dan mengherankan. Semoga ke depan akan ada lebih banyak karya mas yang jauh lebih berkualitas lagi. Saya yakin itu...
Ngomong2, next projectnya apa neh mas ?

Valiant Budi Vabyo mengatakan...

Hai Mas Farisol :)
Waduh manggilnya enaknya apa ya?

Duuh, sorry banget baru sempet mampir ke sini lagi :) Makasih loh, udah berbagi pengalaman baca (hehe), trus mampir pula! Senang :)

Duh, boong banget, tuh, kalo ngaku susah menulis bagus... abis saya kalo baca blognya, pemilihan2 katanya bagus, kok :)

Proyek berikutnya berbeda sih; bukan novel. Nanti, deh, saya kabar2in, ya!

Kalo ada facebook, add saya ya di buhpy@yahoo.com

:)